Friday 21 September 2012

[FF] Kajimayo~ (Part 1)


Author : HyeheeHD

Cast:
  • ·         Kwon jiyong/Gdragon (jiyong)
  • ·         Ahn sohee (sohee)
  • ·         Sandara Park (dara)
  • ·         Lee sunmi (sunmi)
                                                                            
Genre : Romance, family.

Annyeong haseo ‘Leeders’~ #bow. Ini ff keempatku, ff ini lumayan panjang jadi aku bagi jadi beberapa part. Bagi yang gak suka sama ff panjang mending gak usah baca, karna ffku kebanyakan lumayan panjang, takutnya buat jadi bosen. Mian kalo ada typo, rada gaje atau katanya kurang sesuai. Happy reading ^_^

Jiyong pov

                Aku anak tunggal dari keluarga Kwon, yang mempunyai perusahaan yang cukup banyak di Korea ini, dan juga mempunyai satu universitas, yaitu tempat dimana aku sekolah sekarang. Karna tempat kuliahku itu punya keluargaku, aku lumayan terkenal disana. Banyak wanita-wanita yang mendekatiku, untuk menjadi yeoja chinguku. Tapi aku orangnya cukup pendiam jika didepan yang orang tidak ku kenal, jadi aku selalu mengabaikan wanita-wanita yang sering mendekatiku itu.

                Terlebih lagi sekarang aku telah mempunyai yeoja chingu yang sangat yeppo, baik hati, dan lumayan polos, yang bernama Ahn sohee. Dia adalah juniorku di tempat kuliah. Aku memilih dia sebagai yeoja chinguku karna aku melihat dia orangnya tulus, dan apa adanya. Tidak seperti wanita yang lain, mungkin mendekatiku karna harta keluargaku. Aku dan sohee telah berpacaran lumayan lama, tapi entah mengapa ommaku tidak setuju dengan hubungan kami. Mungkin karna sohee berasal dari keluarga yang sederhana.

                Tapi aku selalu berpikir, apa hubungannya jika aku ingin berpacaran dengan orang yang berasal dari keluarga sederhana?? Kami kan tidak melanggar undang-undang Negara ataupun berbuat dosa. Walaupun omma tidak menyetujui hubunganku dengan sohee, kami masih tetap berhubungan. Oh, ya aku sekarang berada di kuliah semester akhir yang artinya sebentar lagi akan lulus, apa aku langsung bekerja?? Tentunya ya, dan aku akan bekerja di salah satu perusahaan appa, untuk menjadi penerus perusahaan keluargaku.


                Hari ini sungguh melelahkan sekali, keluhku sambil duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Aku melihat sekeliling rumah yang sepi tanpa omma dan appa yang sibuk mengurus bisnisnya masing-masing, rumah ini hanya dipenuhi pembantu. Saat aku sedang duduk santai tiba-tiba pintu terbuka, ternyata omma sudah pulang. “omma.. sudah pulang?”, tanyaku. “ah, ne. kau baru pulang? Apa sudah makan?”, tanya omma. “anio, aku masih malas”, jawabku.

                “ah jiyong aa.. bukan kah kau sudah mau lulus kan? Terus kau akan bekerja diperusahaan. Nah, omma mau memperkenalkan anak teman omma, mana tau kalian saling cocok”, kata omma sambil tersenyum. “Omma! Omma  kan sudah tau kalau aku sudah punya yeoja chingu!”, kataku dengan kesal. “bo? Kau sudah punya? Siapa? Jangan bilang kau masih berhubungan dengan yang namanya Ahn sohee itu”, kata omma. Aku hanya diam saja. “jiyong! bukannya omma sudah suruh kamu putus hubungan dengannya?! Cepat kau putuskan hubungan dengan orang yang tidak jelas itu! Jangan-jangan ia mendekatimu cuman mau harta keluarga kita saja”, kata omma lagi yang membuatku sedikit sakit hati, aku pun langsung meninggalkan omma yang berteriak memanggilku. Karna aku masih terbawa kesal, jadi aku menelpon sohee saja, kami mengobrol sampai malam.


(beberapa bulan kemudian)
               
                Sebentar lagi aku kelulusan, aku sekarang lagi bersama dengan sohee. Aku lagi membantunya membuat tugasnya yang cukup rumit. Kami masih berpacaran, lagian omma juga mungkin sudah lupa soal perjodohan dengan anak temannya itu. “oppa!”, kata sohee memanggilku. “ah, ne?”,kataku. “wae kau diam? Sedang memikirkan apa?”,tanya nya penasaran. “anio~ ayo lanjutkan lagi supaya cepat selesai”, kata ku padanya.

                Setelah kami selesai, aku mengantarnya pulang ke rumahnya. Ia hanya tinggal sendirian di apartemen, aku tahu ia pasti sangat kesepian disana. Ia bercerita bahwa appanya sudah meninggal karna penyakit, dan ommanya sudah meninggalkannya sejak lahir. Ia pernah bertanya tentang ommanya pada appanya dulu, tapi appanya tidak pernah mau menceritakannya. Aku sedih melihatnya kalau ia sering bilang, “aku hidup di dunia ini hanya sendiri, hanya kau yang ada disisiku, appaku telah dipanggil oleh tuhan, bahkan ommaku tidak menginginkanku dan pergi meninggalkan aku”, kata ia padaku.

                Saat aku pulang, omma telah menungguku di ruang tamu. “jiyong, ayo kesini!”, kata omma. Aku pun berjalan ke ruang tamu dimana omma berada. Saat aku masuk keruang tamu tersebut ada 2 orang wanita, 1 telah tua, mungkin seumuran ommaku, dan 1 nya lagi masih muda, mungkin ia bisa dibilang adikku. “perkenalkan ini nyonya park, teman omma. Dan ini adalah anaknya, dara”, omma memperkenalkan aku dengan tamunya, aku pun memperkenalkan diriku. “ah, omma aku ke kamar dulu ya, aku sangat lelah”, kata ku sambil meninggalkan ruang tamu.

                “yah! Kwon jiyong! ada yang ingin omma bicarakan! Sangat penting! Baiklah omma anggap kau menyetujui keputusan omma!”, kata omma yang kuhiraukan. Sampai dikamar aku berbaring di kasurku, sambil melihat foto sohee yang menjadi wallpaper di hp ku. setelah beberapa jam, aku juga belum bisa tidur, tiba-tiba omma masuk ke kamarku. “jiyong! kenapa kau tidak sopan sekali dengan tunanganmu tadi?!”,katanya marah padaku.

                “BO?! Tunangan?!”, tanyaku kaget. “ya, omma kan sudah bilang tadi ada yang ingin omma bicarakan padamu, tapi kau malah pergi begitu saja. Omma dan nyonya Park telah menyetujui pertunangan kau dan dara. Pertunangan kalian juga akan berlangsung setelah kau kelulusan”, jelas omma. “tapi…. Omma!”, kataku terputus saat omma meninggalkan ku pergi. aku sangat kesal dengan tindakan omma yang semena-mena (?) itu.

                Aku langsung memikirkan sohee, bagaimana hubunganku dengannya?? Aku sangat menyayanginya, aku manabisa menyakitinya. Ah, rasanya bila disuruh memilih dijodohkan atau mati, lebih baik rasanya mati dari pada harus dijodohkan dengan orang yang aku tidak sayangi.


Author pov

                Keesokaan paginya, jiyong bangun untuk bersiap ke tempat kuliah, walaupun ia sudah tidak ada tugas lagi disana, ia sengaja pergi hanya untuk menemui sohee yang sangat ia rindukan setiap harinya. Saat sarapan bersama keluarga Kwon, nyonya Kwon berbicara tentang pertunangan jiyong pada tuan Kwon, tuan Kwon pun hanya setuju apa yang dilakukan istrinya itu. Jiyong yang kesal mendengarnya langsung berbicara, “omma! Sudah lah, aku tidak perlu dijodohkan seperti ini. Aku bisa memilih orang yang  hidup denganku nanti”, kata jiyong.

                “lihat lah dia yeobo, dia sekarang sudah berani membantahku. Mungkin ini karna ia masih berhubungan dengan si sohee itu”, kata nyonya Kwon pada tuan Kwon. “omma! Omma tidak tahu sohee seperti apa! Jangan menuduhnya sembarangan! Appa.. kau tahukan mana mungkin sohee seperti itu”, kata jiyong meminta pembelaan dari tuan Kwon. “jiyong aa… sudah lah, ikuti saja apa yang omma mu bilang”, tuan Kwon hanya berkata seperti itu dan pergi meninggalkan nyonya Kwon dan jiyong.

                “ok, jiyong. sudah cukup bermain-main. Sekarang juga kau putuskan hubungan dengan sohee. Jika tidak kau akan tau akibatnya apa yang akan terjadi pada sohee”, kata nyonya Kwon sambil meninggalkan jiyong.


                Di tempat kuliah, waktunya istirahat. Sohee mencari-cari jiyong tapi ia tidak menemukannya. “apa dia tidak kuliah hari ini?”, tanya sohee. Akhirnya sohee pun istirahat hanya dengan temannya sunmi. Jiyong sekarang berada di taman, ia sedang memikirkan tentang pertunangannya. “aku sebaiknya bagaimana? Aku tidak ingin menyakiti sohee. Tapi kalau aku dan dia masih berhubungan, omma akan menyakitinya”, pikir jiyong. setelah berpikir berjam-jam, akhirnya ia bisa mengambil keputusan.

Jiyong pov

                Ok, aku akan putus dengan sohee. Meskipun pasti akan menyakitkan untuknya, aku juga tidak ingin menyakitinya. Bukan kah mencintai seseorang tidak harus memilikinya?? Biarkan raga kami berpisah, tapi hatiku tetap untuknya. Hmm… pertunangan akan diadakan setelah kelulusanku, berarti aku harus memutuskannya lusa. Mengapa begitu cepat sekali??!! Rasanya hatiku tercabik-cabik memikirkan perpisahan dengannya. setidaknya masih ada waktuku dengannya sekarang, aku akan mengajaknya kesuatu tempat.

Author pov

                Jiyong pun pergi ke tempat kuliah sohee, untuk mengajaknya makan, berjalan-jalan. Sohee pun hanya mengikutinya, karna ia sangat kesal tidak melihat jiyong dari tadi, hitung-hitung hukuman buat jiyong karna tidak menemaninnya di tempat kuliah tadi. Saat malam tiba, jiyong mengantar sohee pulang. “sohee.. bukan kah besok libur? Bagaiman kalau kita kencan?”, ajak jiyong. “kencan??? Hmm..”, kata sohee sedikit bingung. “wae? Kau tidak mau?”, tanya jiyong. “bagaimana ya?? Maksudku bagaimana ya aku menolak tawaranmu”, kata sohee sambil tersenyum. “baik lah, besok aku akan menjemputmu jam 8”, kata jiyong senang.


                Keesokkan harinya, mereka pergi berkencan. Mereka makan bersama, pergi menonton, pergi ketempat taman bermain, berfoto-foto, saling bercanda, sampai mereka pergi ke sungai Han. Mereka duduk berdua disana, sambil melihat matahari yang akan terbenam. “jiyong, gomawo hari ini, aku sangat senang”, kata sohee. “chinca?! Aku juga sangat senang” kata jiyong yang dibalas senyuman oleh sohee. “ah, coba saja ini bukan hari terakhir”, kata jiyong berbisik.

                “bo? Hari terakhir? Apa maksudmu?”, tanya sohee heran yang mendengar perkataan jiyong. “hmm.. aaaaaa~ ne, mungkin ini hari terakhir kita berkencan saat aku masih menjadi mahasiswa, karna sebentar lagi aku akan lulus”, jawab jiyong dengan senyum terpaksanya. “ah, sudah malam. Ayo kita pulang”, ajak sohee. Jiyong pun mengantar sohee pulang, sebenarnya rasanya ia sangat ingin bersamanya terus, bila perlu 24 jam disampingnya, tapi itu tidak mungkin.

                Saat dirumah, jiyong masuk ke kamarnya. Ia mengambil hpnya dan menelpon sohee. “yeoboseo”, jawab sohee. “ne, kau lagi apa?”, tanya jiyong. “hmm, habis mencuci muka dan ingin pergi tidur”, jawab sohee lagi. “hmm… sohee aa, apa kau menyayangiku?”, tanya jiyong. “hahaha ya! Apa-apan kau ini, tentu saja ya”, jawab sohee tertawa. “kau juga pasti tau kan aku menyayangi mu. Tetap lah percaya, walaupun terjadi apa pun nanti nya”, kata jiyong. “ne?? kau kenapa tiba-tiba seperti ini?”, tanya sohee heran. “aku hanya ingin mengatakan perasaanku yang sebenar-benarnya, kalau begitu aku tutup dulu ya. Semoga mimpi indah. Saranghae”, jiyong menutup telponya.


(keesokan harinya)

Sohee pov

                Kemana lagi si Kwon jiyong itu?? Aku tidak melihatnya dari tadi?? Lihat saja kalau bertemu nanti aku akan menghukumnya, pikirku evil. Saat pulang aku melihat jiyong yang sedang dikelilingi oleh wanita-wanita di tempat kuliah. Bagus, sudah tidak menemuiku langsung, sekarang sedang enak-enak bermain dengan yeoja lain. “ya! Kwon jiyong!”, triaku dia pun langsung melihatku. Ia memberi isyarat pada wanita-wanita itu kalau mereka bisa meninggalkannya.

                Aku berjalan kearahnya dengan memasang muka cemberut, ia hanya pura-pura membaca buku. “Ya! Dari mana saja kau? Sudah tidak menemuiku, sekarang sudah berani selingkuh di depanku”, kataku pura-pura marah padanya. Tapi ia hanya diam, dan memasang muka dinginnya, ada apa dengannya?. “Ya! Kau benar-benar namja jahat!”, aku memukul lengannya. Ia pun langsung menahan tanganku, “Ahn sohee, sudah lah jangan kekanak-kanakan. Aku lelah!”, katanya yang membuatku kaget.

                Ia pun langsung pergi, aku langsung mengejarnya. “jiyong?! kau kenapa? Hari ini kau sangat beda sekali?”, tanyaku padanya. “tidak apa-apa sudah lah”, katanya dingin. “pasti kau ada masalah, ceritakan padaku!”, kataku. Ia berhenti aku pun juga berhenti, “ahn sohee! Tolong jangan mencampuri urusanku! Kau tidak tahu apa-apa!”, katanya ketus dan langsung pergi lagi. aku sedikit kesal dengan kata-katanya, tapi aku tetap mengejarnya.

                Aku menghadangnya, sehingga ia berhenti berjalan. “YA! Kau ini! Mengapa seperti ini?! Aku tadi hanya berpura-pura marah saja”, kataku kesal. “kau hanya berpura-pura marah?! Tapi kau terlihat kesal”, kata jiyong. “ya, itu karna kau sangat mengesalkan”, jawab sohee. “kalau kau kesal padaku, bilang saja kau benci padaku! Dan tinggalkan aku!”, kata jiyong. “BO?! Kenapa kau jadi berkata seperti itu?”, kata sohee kaget. “sebenarnya aku sudah sangat bosan denganmu, aku juga baru menyadari mengapa aku bisa ya pacaran denganmu. Aku sepertinya tidak sadar selama ini. Aku ingin kita berakhir”, kata jiyong. PLAAAAK!! Aku sudah tidak tahan dengan perkataannya, aku pun pergi meninggalkannya.

Jiyong pov

                Sohee pergi setelah menamparku. Mungkin hatinya sekarang lebih sakit dari pada tamparan yang ia berikan ini. Mianhae sohee ya, kau bisa benci padaku. Yang jelas aku tidak akan pernah membencimu. Lebih baik kau melupakan semuanya. Aku pun pulang, saat dikamar tiba-tiba ada telpon, yang ternyata dari sohee. Aku tidak ingin menjawabnya, jadi kudiamkan saja. Ia terus menelponku, akhirnya aku angkat. “yeoboseo!”, kata ku. “hahaha akhirnya kau mengangkat telponku. Jiyong aa.. kau tahu kan aku tidak maksud menyakitimu dengan menamparmu. Tapi kata-kata mu terlalu menyakitkan. Aku bisa melupakannya untuk mu. Ayo kita kembali seperti dulu”, katanya yang terdengar lagi mabuk.

                “buhungan kita sudah berakhir. Aku sekarang telah mempunyai yeoja chingu, dan akan segera bertunangan, jadi jangan menghubungiku lagi, kau bisa membuat semuanya rusak”, kataku dengan sedikit menahan air mata yang rasanya sudah akan menetes. “ah, chinca?! Kau akan bertunangan? Hmm… chukkae~ semoga kalian bahagia ne?”, katanya sambil terdengar menangis. “ah, aku tutup dulu pacarku sedang menunggu”, aku langsung menutup telpon. Rasanya ingin aku pergi ketempatnya sekarang juga dan bilang, “sohee ya.. uljimayo. Aku ada disini”.


Author pov

                Jiyong sudah lulus, dan telah bertunangan dengan dara. Tentunya ia sangat tidak mau, tapi ia terpaksa menerima dara. Pertamanya ia sangat canggung dengan dara. Tapi semangkin hari, ia membuka diri untuk dara dan melupakan sohee yang telah menjadi masa lalunya. Jiyong pun mulai menganggap keberadaan dara sebagai tunangannya. bertahun-tahun pun mereka lalui bersama.

TBC

Kayakmana??? Gajekah?? Pasti itu ^_^v. Aku harap kalian nunggu yang part selanjutnya ya, jangan meninggalkan aku seperti jiyong meninggalkan sohee ya?#halah, digampar ‘Leeders’. Gomawo yang udah mau membaca ff gajeku, semoga mendapat pahala (?)#amin. Komen kalian juga selalu aku tunggu ^_^

Baca juga ya FFku yang lain:
 Atau kunjungi blogku --> Hyehee Blog :D

No comments:

Post a Comment