Sunday 14 October 2012

[FF] Hello & Goodbye~



Author : HyeheeHD

Cast :
  • ·         Kwon Jiyong/Gdragon (Jiyong)
  • ·         Ahn Sohee (Sohee)
  • ·         Sandara Park (dara)
  • ·         Lee Seung hyun (Seungri)
  • ·         Lee Sunmi (Sunmi)

Genre : Romance.

                Annyeong haseo#bow. Udah lama gak buat FF, dari kemaren pengen bikin FF tapi lagi gak ada ide. Semoga FF ku yang ini bisa jadi FF yang bagus dimata Leeders#apa coba? -_- Okay, langsung aja ke TKP! Happy reading~ ^_^

Sohee pov

                Ah, hari ini sangat menyenang kan sekali bisa pergi bersama dengan jiyong. Dia juga sangat baik. Oh, ya Kwon jiyong adalah namja chinguku, kami pun baru berkenalan sekitar 1 bulanan. Perkenalan kami cukup singat sampai ia memintaku jadi yeoja chingu nya.

*Flashback~

Author pov

                Sohee berlari kencang ke kelasnya, saat dia akan naik tangga, ada seorang namja dari arah berlawanan sedang berjalan, mereka pun bertabrakan. Ternyata namja itu sedang membawa makanan. Sohee dan namja itu pun terjatuh, termasuk makanan itu dan tertumpah di baju namja itu.

“Miane”, kata sohee sambil membungkuk dan akan pergi. Tapi sebelum ia bisa pergi, tangannya telah ditahan oleh namja tadi. “Ya! Lihat baju ku jadi kotor tau!”, kata namja itu. “Aku kan sudah minta maaf, entar aku ganti. Tapi nanti soalnya aku lagi buru-buru”, kata sohee lagi. “Shiro! Aku maunya sekarang juga”, kata namja itu lagi.

Sohee pun mengganti baju namja itu, setelah kejadian itu entah mengapa sohee dan namja itu sering bertemu dan disaat mereka bertemu mereka selalu bertengkar. Hingga akhirnya sohee tahu kalau namja itu bernama Kwon jiyong, ia adalah anak baru disana. Seiring berjalannya waktu, jiyong pun menyukai sohee, dan meminta sohee menjadi yeoja chingunya. Tawaran jiyong pun, sohee terima.

*Flashback End~

#Keesokan harinya~

Sohee pov

                Hari ini adalah hari libur. Hmm, aku ingin pergi dengan jiyong. Sebaiknya aku menelponnya untuk mengajaknya jalan bersama hari ini. Aku pun menelponnya, dan dia pun setuju dengan ide ku. aku pun dengat cepat mandi dan berhias diri.

                Aku pun pergi ke café yang biasanya aku dan jiyong bertemu disana. Sampai di café tersebut, ternyata jiyong telah sampai dulu di sana, aku pun menuju ke meja jiyong berada. “Apa menunggu ku lama?”, tanya ku padanya. “Anio”, jawabnya singkat dengan senyum. “Miane, hmm ayo kita pergi”, kata ku lagi sambil menggenggam tangan nya.

Author pov

                Sohee dan jiyong pun berjalan bersama hingga larut malam. Jiyong pun mengantar sohee pulang ke rumahnya. Setelah mengantar sohee pulang, jiyong pun langsung pergi untuk pulang ke apartemennya. Ia hanya tinggal sendiri, orang tuanya berada di Jepang.

#Keesokan harinya 

                Seperti biasa di tempat kuliah, sohee berkumpul dengan temannya sunmi dan seungri tentunya juga bersama dengan jiyong. Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba ada yang memanggil jiyong, “Kwon Jiyong!”, teriak seorang yeoja. Jiyong dan yang lainnya pun menoleh ke arah suara tersebut. Jiyong kaget melihat sesosok yeoja di depannya.

                Yeoja itu pun berlari kearah jiyong, dan memeluknya di depan sohee, sunmi, dan seungri. Sohee kaget melihat yeoja itu memeluk jiyong, jiyong pun hanya terdiam kaget. Setelah beberapa menit memeluk jiyong, yeoja itu akhirnya melepaskannya. “jiyong~ ternyata kau kuliah disini, kenapa kau tidak mengabarkanku?”, tanya yeoja itu. “Buat apa kau ada disini?! Tau dari mana kau, aku disini?”, kata jiyong sedikit dingin.

                “Kenapa kau dingin begitu padaku? Apa kau masih marah dengan kejadian dulu? Aku minta maaf jiyong, aku mengaku kalau dulu aku salah. Dan sekarang ayo kita kembali”, kata yeoja itu. Sohee yang sedari tadi diam dan hanya melihat jiyong dan yeoja itu akhirnya berbicara. “Jiyong, nuguseo?”, tanya nya. Belum sempat jiyong menjawab yeoja itu berkata, “Ah, perkenalkan naneun dara imnida, tunangan kwon jiyong”. 

                Sohee pun kaget mendengar perkataan dara, dan melihat kearah jiyong seolah bertanya ‘apa benar yeoja ini tunanganmu?’, tiba-tiba jiyong menarik tangan sohee dan berbicara, “sandara Park, kita sudah tidak ada hubungan lagi. Dan ini adalah yeoja chingu ku, dan tolong jangan mengganggu ku lagi, araso?!”, kata jiyong sambil pergi meninggalkan dara dan yang lainnya.

                Jiyong pun mengajak sohee ke suatu tempat, untuk berbicara. Sesampai di tempat tersebut, jiyong langsung menjelaskan kalau dara dulu adalah tunangannya, tapi sekarang mereka tidak berhubungan lagi, karna dulu dara pernah mencampakkan jiyong. Sohee pun percaya dengan perkataan jiyong.

                Berbulan-bulan telah berlalu, dara pun sering ke tempat kuliah jiyong berada, tentunya dara sering menemui jiyong mengajaknya bermain bersama atau pun menonton bersama, tentu itu sangat mengganggu bagi sohee.

Jiyong pov

                Waktu istirahat tiba, dimana sohee?? Apa dia dikantin?? Aku pun mencari sohee ke kantin, sekalian aku juga ingin makan di sana. Saat sampai dikantin aku tidak menemukan sohee, aku pun berniat mencarinya setelah makan. Aku pun mengambil makanan. Saat aku telah mengambil makanan, dan ingin duduk dikursiku, tiba-tiba dara duduk di kursi depanku.

                “Bisa kah kau tidak mengganggu ku? aku sudah punya yeoja chingu”, kata ku dingin padanya. “Bo? Yeoja chingu? Apa kau benar-benar suka padanya?”, kata dara membuatku kaget. “tentu saja aku menyukainya, dan dia bukan tipe orang yang suka mencampakkan namja”, kata ku ingin menyinggungnya.

                “Araso! Aku salah! Tapi apa kau tidak bisa memaafkan aku? Aku tidak yakin kalau kau suka padanya. Kwon jiyong, kita bisa bersama seperti dulu”, jelasnya padaku. Aku hanya bisa terdiam dengan perkataannya. 

#Apartement Jiyong

                Memikirkan perkataan dara tadi, jujur aku masih menyukainya. Entah mengapa saat melihatnya menemui ku, aku merindukan saat aku bersamanya dulu. Memang rasanya aku ini egois, karna sudah mempunya yeoja chingu yang baik masih memikirkan dara. Tapi aku juga tidak bisa membohongi diri sendiri, kalau aku masih menyukai dara.

                Saat aku sedang memikirkannya, tiba-tiba hpku berbunyi, dan ternyata dara yang menelpon. Aku ragu untuk menjawabnya, dan akhirnya aku pun menjawab telpon dari dara. “yeoboseo?”, kataku. “jiyong, bisa kita bertemu? Ini permintaan terakhirku”, kata dara. 

                Aku pun menemui dara di sebuah café, ternyata ia belum datang. Aku pun menunggunya, entah mengapa aku sedikit gugup. Tiba-tiba dara datang. “miane, apa kau menunggu lama?”, tanya dara. “anio, ada apa kau ingin bertemu denganku”, tanyaku penasaran. “Jiyong, minggu depan aku harus sudah kembali lagi ke jepang. Hmm, apa kau akan masih tetap disini?”, katanya mengagetkanku. Aku hanya diam menatapnya.

                “miane, aku sudah menyakiti mu dulu. Dan mengganggu mu di sini. Semoga kau cepat lulus dan bisa kembali ke Jepang”, kata dara lagi. Di café itu kami hanya saling diam, dalam suasana canggung. Tiba-tiba dara berkata, “ah, aku rasa aku harus pulang dulu”, katanya berdiri ingin meninggalkan café. Dengan reflek tanganku menahannya, dan berkata,”saranghae”.

Author pov

                Jiyong menahan dara pergi, tiba-tiba dara menangis, dan jiyong pun hanya bisa memeluknya. Akhirnya setelah lumayan lama mereka menenangkan diri masing-masing, jiyong mengantar dara pulang. Seminggu berlalu, dara pulang ke Jepang. Jiyong berencana juga akan kembali ke Jepang, tapi ia akan mengurus dulu pekerjaannya di korea.

                Jiyong pun juga telah bersiap untuk member tahu sohee, keadaannya yang sebenarnya. Ia pun mengajak sohee berbicara di suatu tempat.

Sohee pov

                Mana jiyong? sudah hampir setengah jam aku menunggunya, mengapa belum datang juga. Setelah menunggu jiyong cukup lama, akhirnya ia pun datang. “apa yang kau ingin bilang?”, tanyaku. “Soheeaa”, katanya menatapku dengan serius. “wae?”, tanyaku penasaran. “Uri gemanhanja”, katanya. Kata-katanya membuatku kaget dan hanya bisa terdiam untuk beberapa saat.

                “wae? Apa aku ada berbuat salah padamu? Katakan, aku pasti akan memperbaiki sikapku”, kata ku dengan mata sedikit berkaca-kaca. “Anio, miane. Sebenarnya, aku masih menyukai dara. Aku tau aku egois, tapi walaupun aku menghiraukannya, aku tetap merasa kawatir dengannya”, jelas jiyong padaku. Kata-katanya itu membuatku sakit hati, aku pun reflek menamparnya.

                “bo?! Kata kau dia hanya mantan tunanganmu, dan kau sudah tidak ada hubungan lagi dengannya. tapi ternyata kau masih menyukainya. Mengapa kau memintaku untuk menjadi yeoja mu? Sedangkan kau masih menyukainya”, kata ku sambil menangis di depannya. Kami terdiam sejenak, aku pun berdiri dan berkata, “annyeong kwon jiyong, semoga kalian berdua bahagia”, itu kata terakhirku sebelum pergi meniggalkannya.

Author pov

                Beberapa minggu telah berlalu, jiyong telah pindah ke Jepang. Sejak saat jiyong dan sohee berpisah, mereka tidak pernah lagi berhubungan. Sohee pun sudah tidak mau tau lagi semua tentang berbau kwon jiyong. Beberapa bulan kemudian, terdengar kabar jiyong kecelakaan karna mabuk saat mengendarai mobil. Sohee pun mendengar kabar tersebut dari seungri, teman kuliahnya. Dia pun hanya bisa terdiam mendengar berita jiyong tersebut. 

Hingga beberapa minggu berlalu, ternyata jiyong belum sadar dari koma yang disebabkan oleh kecelakaan. Seungri pun mengajak sunmi dan sohee untuk menjenguk jiyong di Jepang. Tentunya sohee tidak mau dengan ajakan seungri tersebut. Tapi setelah dipaksa seungri dan sunmi dengan terpaksa sohee ikut pergi dengan mereka.

#Jepang, RS Jiyong berada.

Sohee pov

                Sesampai di rumah sakit tempat jiyong dirawat, kami bertemu dengan orang tua jiyong. Seungri pun memperkenalkan sunmi dan aku kepada orang tua jiyong. “Ahn sohee imnida”, kataku memperkenalkan diri. “Nugu? Sohee?”, kata ommanya jiyong. “Ne, naneun sohee imnida”, kataku lagi. tiba-tiba ommanya jiyong memelukku. “soheeaa, jiyong selalu menceritakan mu”, kata ommanya jiyong.

                Aku pun kaget mendengar perkataan ommanya jiyong. “Wae?”, tanya ku. “ya, dia selalu menyesal meninggalkanmu. Hingga suatu malam ia mabuk, dan saat mengendarai mobil akhirnya terjadi lah kecelakaan itu”, jelas ommannya jiyong berkata. Aku pun hanya bisa menangis menyadari bahwa jiyong masih memikirkanku.

                Aku pun masuk ke kamar jiyong berada, dia belum sadar dari komanya, bandannya pun sedikit mengurus. Aku pun berjalan mendekatinya, dan duduk di kursi sebelah tempat tidurnya. Aku menggenggam tangannya, “Jiyong~ kenapa kau tidak bilang padaku? Ayo lah sadar, aku ada disini. Aku akan menunggu mu meskipun harus menunggu 10 tahun yang akan datang”, kataku dalam hati dan tak terasa air mataku mangalir.

END~

                Gomawo yang udah baca FF gaje ku ini, mian kalo jelek dan ada typo ya~ ^_^#bow dan selalu ditunggu komennya~ baca juga FF ku yang lain ya, bisa juga ke blog ku 'Hyehee blog :D'

No comments:

Post a Comment