Author : HyeheeHD
Cast:
- ·
Kwon jiyong/Gdragon (jiyong)
- · Ahn sohee (sohee)
- · Sandara Park (dara)
- · Lee sunmi (sunmi)
Genre : Romance, family.
Annyeong
haseo ‘Leeders’~ #bow. Ini ff keempatku, ff ini lumayan panjang jadi aku bagi
jadi beberapa part. Bagi yang gak suka sama ff panjang mending gak usah baca,
karna ffku kebanyakan lumayan panjang, takutnya buat jadi bosen. Mian kalo ada
typo, rada gaje atau katanya kurang sesuai. Happy reading ^_^
Jiyong
pov
Aku
anak tunggal dari keluarga Kwon, yang mempunyai perusahaan yang cukup banyak di
Korea ini, dan juga mempunyai satu universitas, yaitu tempat dimana aku sekolah
sekarang. Karna tempat kuliahku itu punya keluargaku, aku lumayan terkenal
disana. Banyak wanita-wanita yang mendekatiku, untuk menjadi yeoja chinguku. Tapi
aku orangnya cukup pendiam jika didepan yang orang tidak ku kenal, jadi aku
selalu mengabaikan wanita-wanita yang sering mendekatiku itu.
Terlebih
lagi sekarang aku telah mempunyai yeoja chingu yang sangat yeppo, baik hati,
dan lumayan polos, yang bernama Ahn sohee. Dia adalah juniorku di tempat
kuliah. Aku memilih dia sebagai yeoja chinguku karna aku melihat dia orangnya
tulus, dan apa adanya. Tidak seperti wanita yang lain, mungkin mendekatiku
karna harta keluargaku. Aku dan sohee telah berpacaran lumayan lama, tapi entah
mengapa ommaku tidak setuju dengan hubungan kami. Mungkin karna sohee berasal
dari keluarga yang sederhana.
Tapi aku selalu berpikir, apa
hubungannya jika aku ingin berpacaran dengan orang yang berasal dari keluarga
sederhana?? Kami kan tidak melanggar undang-undang Negara ataupun berbuat dosa.
Walaupun omma tidak menyetujui hubunganku dengan sohee, kami masih tetap
berhubungan. Oh, ya aku sekarang berada di kuliah semester akhir yang artinya
sebentar lagi akan lulus, apa aku langsung bekerja?? Tentunya ya, dan aku akan
bekerja di salah satu perusahaan appa, untuk menjadi penerus perusahaan
keluargaku.
Hari
ini sungguh melelahkan sekali, keluhku sambil duduk di sofa yang ada di ruang
tamu. Aku melihat sekeliling rumah yang sepi tanpa omma dan appa yang sibuk
mengurus bisnisnya masing-masing, rumah ini hanya dipenuhi pembantu. Saat aku
sedang duduk santai tiba-tiba pintu terbuka, ternyata omma sudah pulang. “omma.. sudah pulang?”, tanyaku. “ah, ne. kau baru pulang? Apa sudah makan?”,
tanya omma. “anio, aku masih malas”,
jawabku.
“ah jiyong aa.. bukan kah kau sudah mau
lulus kan? Terus kau akan bekerja diperusahaan. Nah, omma mau memperkenalkan
anak teman omma, mana tau kalian saling cocok”, kata omma sambil tersenyum.
“Omma! Omma kan sudah tau kalau aku sudah punya yeoja
chingu!”, kataku dengan kesal. “bo?
Kau sudah punya? Siapa? Jangan bilang kau masih berhubungan dengan yang namanya
Ahn sohee itu”, kata omma. Aku hanya diam saja. “jiyong! bukannya omma sudah suruh kamu putus hubungan dengannya?!
Cepat kau putuskan hubungan dengan orang yang tidak jelas itu! Jangan-jangan ia
mendekatimu cuman mau harta keluarga kita saja”, kata omma lagi yang
membuatku sedikit sakit hati, aku pun langsung meninggalkan omma yang berteriak
memanggilku. Karna aku masih terbawa kesal, jadi aku menelpon sohee saja, kami
mengobrol sampai malam.
(beberapa
bulan kemudian)
Sebentar
lagi aku kelulusan, aku sekarang lagi bersama dengan sohee. Aku lagi
membantunya membuat tugasnya yang cukup rumit. Kami masih berpacaran, lagian
omma juga mungkin sudah lupa soal perjodohan dengan anak temannya itu. “oppa!”, kata sohee memanggilku. “ah, ne?”,kataku. “wae kau diam? Sedang memikirkan apa?”,tanya nya penasaran. “anio~ ayo lanjutkan lagi supaya cepat
selesai”, kata ku padanya.
Setelah
kami selesai, aku mengantarnya pulang ke rumahnya. Ia hanya tinggal sendirian
di apartemen, aku tahu ia pasti sangat kesepian disana. Ia bercerita bahwa
appanya sudah meninggal karna penyakit, dan ommanya sudah meninggalkannya sejak
lahir. Ia pernah bertanya tentang ommanya pada appanya dulu, tapi appanya tidak
pernah mau menceritakannya. Aku sedih melihatnya kalau ia sering bilang, “aku hidup di dunia ini hanya sendiri, hanya
kau yang ada disisiku, appaku telah dipanggil oleh tuhan, bahkan ommaku tidak
menginginkanku dan pergi meninggalkan aku”, kata ia padaku.
Saat
aku pulang, omma telah menungguku di ruang tamu. “jiyong, ayo kesini!”, kata omma. Aku pun berjalan ke ruang tamu
dimana omma berada. Saat aku masuk keruang tamu tersebut ada 2 orang wanita, 1
telah tua, mungkin seumuran ommaku, dan 1 nya lagi masih muda, mungkin ia bisa
dibilang adikku. “perkenalkan ini nyonya
park, teman omma. Dan ini adalah anaknya, dara”, omma memperkenalkan aku
dengan tamunya, aku pun memperkenalkan diriku. “ah, omma aku ke kamar dulu ya, aku sangat lelah”, kata ku sambil
meninggalkan ruang tamu.
“yah! Kwon jiyong! ada yang ingin omma
bicarakan! Sangat penting! Baiklah omma anggap kau menyetujui keputusan omma!”,
kata omma yang kuhiraukan. Sampai dikamar aku berbaring di kasurku, sambil
melihat foto sohee yang menjadi wallpaper di hp ku. setelah beberapa jam, aku
juga belum bisa tidur, tiba-tiba omma masuk ke kamarku. “jiyong! kenapa kau tidak sopan sekali dengan tunanganmu tadi?!”,katanya
marah padaku.
“BO?! Tunangan?!”, tanyaku kaget. “ya, omma kan sudah bilang tadi ada yang
ingin omma bicarakan padamu, tapi kau malah pergi begitu saja. Omma dan nyonya
Park telah menyetujui pertunangan kau dan dara. Pertunangan kalian juga akan
berlangsung setelah kau kelulusan”, jelas omma. “tapi…. Omma!”, kataku terputus saat omma meninggalkan ku pergi. aku
sangat kesal dengan tindakan omma yang semena-mena (?) itu.
Aku
langsung memikirkan sohee, bagaimana hubunganku dengannya?? Aku sangat
menyayanginya, aku manabisa menyakitinya. Ah, rasanya bila disuruh memilih
dijodohkan atau mati, lebih baik rasanya mati dari pada harus dijodohkan dengan
orang yang aku tidak sayangi.
Author pov
Keesokaan
paginya, jiyong bangun untuk bersiap ke tempat kuliah, walaupun ia sudah tidak
ada tugas lagi disana, ia sengaja pergi hanya untuk menemui sohee yang sangat
ia rindukan setiap harinya. Saat sarapan bersama keluarga Kwon, nyonya Kwon
berbicara tentang pertunangan jiyong pada tuan Kwon, tuan Kwon pun hanya setuju
apa yang dilakukan istrinya itu. Jiyong yang kesal mendengarnya langsung
berbicara, “omma! Sudah lah, aku tidak
perlu dijodohkan seperti ini. Aku bisa memilih orang yang hidup denganku nanti”, kata jiyong.
“lihat lah dia yeobo, dia sekarang sudah
berani membantahku. Mungkin ini karna ia masih berhubungan dengan si sohee
itu”, kata nyonya Kwon pada tuan Kwon. “omma!
Omma tidak tahu sohee seperti apa! Jangan menuduhnya sembarangan! Appa.. kau
tahukan mana mungkin sohee seperti itu”, kata jiyong meminta pembelaan dari
tuan Kwon. “jiyong aa… sudah lah, ikuti
saja apa yang omma mu bilang”, tuan Kwon hanya berkata seperti itu dan
pergi meninggalkan nyonya Kwon dan jiyong.
“ok, jiyong. sudah cukup bermain-main.
Sekarang juga kau putuskan hubungan dengan sohee. Jika tidak kau akan tau
akibatnya apa yang akan terjadi pada sohee”, kata nyonya Kwon sambil
meninggalkan jiyong.
Di
tempat kuliah, waktunya istirahat. Sohee mencari-cari jiyong tapi ia tidak
menemukannya. “apa dia tidak kuliah hari
ini?”, tanya sohee. Akhirnya sohee pun istirahat hanya dengan temannya
sunmi. Jiyong sekarang berada di taman, ia sedang memikirkan tentang
pertunangannya. “aku sebaiknya bagaimana?
Aku tidak ingin menyakiti sohee. Tapi kalau aku dan dia masih berhubungan, omma
akan menyakitinya”, pikir jiyong. setelah berpikir berjam-jam, akhirnya ia
bisa mengambil keputusan.
Jiyong
pov
Ok,
aku akan putus dengan sohee. Meskipun pasti akan menyakitkan untuknya, aku juga
tidak ingin menyakitinya. Bukan kah mencintai seseorang tidak harus memilikinya??
Biarkan raga kami berpisah, tapi hatiku tetap untuknya. Hmm… pertunangan akan
diadakan setelah kelulusanku, berarti aku harus memutuskannya lusa. Mengapa
begitu cepat sekali??!! Rasanya hatiku tercabik-cabik memikirkan perpisahan
dengannya. setidaknya masih ada waktuku dengannya sekarang, aku akan
mengajaknya kesuatu tempat.
Author pov
Jiyong
pun pergi ke tempat kuliah sohee, untuk mengajaknya makan, berjalan-jalan.
Sohee pun hanya mengikutinya, karna ia sangat kesal tidak melihat jiyong dari tadi,
hitung-hitung hukuman buat jiyong karna tidak menemaninnya di tempat kuliah
tadi. Saat malam tiba, jiyong mengantar sohee pulang. “sohee.. bukan kah besok libur? Bagaiman kalau kita kencan?”, ajak
jiyong. “kencan??? Hmm..”, kata sohee
sedikit bingung. “wae? Kau tidak mau?”,
tanya jiyong. “bagaimana ya?? Maksudku
bagaimana ya aku menolak tawaranmu”, kata sohee sambil tersenyum. “baik lah, besok aku akan menjemputmu jam
8”, kata jiyong senang.
Keesokkan
harinya, mereka pergi berkencan. Mereka makan bersama, pergi menonton, pergi
ketempat taman bermain, berfoto-foto, saling bercanda, sampai mereka pergi ke
sungai Han. Mereka duduk berdua disana, sambil melihat matahari yang akan
terbenam. “jiyong, gomawo hari ini, aku
sangat senang”, kata sohee. “chinca?!
Aku juga sangat senang” kata jiyong yang dibalas senyuman oleh sohee. “ah, coba saja ini bukan hari terakhir”,
kata jiyong berbisik.
“bo? Hari terakhir? Apa maksudmu?”,
tanya sohee heran yang mendengar perkataan jiyong. “hmm.. aaaaaa~ ne, mungkin ini hari terakhir kita berkencan saat aku
masih menjadi mahasiswa, karna sebentar lagi aku akan lulus”, jawab jiyong
dengan senyum terpaksanya. “ah, sudah
malam. Ayo kita pulang”, ajak sohee. Jiyong pun mengantar sohee pulang,
sebenarnya rasanya ia sangat ingin bersamanya terus, bila perlu 24 jam
disampingnya, tapi itu tidak mungkin.
Saat
dirumah, jiyong masuk ke kamarnya. Ia mengambil hpnya dan menelpon sohee. “yeoboseo”, jawab sohee. “ne, kau lagi apa?”, tanya jiyong. “hmm, habis mencuci muka dan ingin pergi
tidur”, jawab sohee lagi. “hmm… sohee
aa, apa kau menyayangiku?”, tanya jiyong. “hahaha ya! Apa-apan kau ini, tentu saja ya”, jawab sohee tertawa. “kau juga pasti tau kan aku menyayangi mu.
Tetap lah percaya, walaupun terjadi apa pun nanti nya”, kata jiyong. “ne?? kau kenapa tiba-tiba seperti ini?”,
tanya sohee heran. “aku hanya ingin
mengatakan perasaanku yang sebenar-benarnya, kalau begitu aku tutup dulu ya.
Semoga mimpi indah. Saranghae”, jiyong menutup telponya.
(keesokan
harinya)
Sohee
pov
Kemana
lagi si Kwon jiyong itu?? Aku tidak melihatnya dari tadi?? Lihat saja kalau
bertemu nanti aku akan menghukumnya, pikirku evil. Saat pulang aku melihat
jiyong yang sedang dikelilingi oleh wanita-wanita di tempat kuliah. Bagus,
sudah tidak menemuiku langsung, sekarang sedang enak-enak bermain dengan yeoja
lain. “ya! Kwon jiyong!”, triaku dia
pun langsung melihatku. Ia memberi isyarat pada wanita-wanita itu kalau mereka
bisa meninggalkannya.
Aku
berjalan kearahnya dengan memasang muka cemberut, ia hanya pura-pura membaca
buku. “Ya! Dari mana saja kau? Sudah
tidak menemuiku, sekarang sudah berani selingkuh di depanku”, kataku
pura-pura marah padanya. Tapi ia hanya diam, dan memasang muka dinginnya, ada
apa dengannya?. “Ya! Kau benar-benar
namja jahat!”, aku memukul lengannya. Ia pun langsung menahan tanganku, “Ahn sohee, sudah lah jangan
kekanak-kanakan. Aku lelah!”, katanya yang membuatku kaget.
Ia
pun langsung pergi, aku langsung mengejarnya. “jiyong?! kau kenapa? Hari ini kau sangat beda sekali?”, tanyaku
padanya. “tidak apa-apa sudah lah”,
katanya dingin. “pasti kau ada masalah,
ceritakan padaku!”, kataku. Ia berhenti aku pun juga berhenti, “ahn sohee! Tolong jangan mencampuri
urusanku! Kau tidak tahu apa-apa!”, katanya ketus dan langsung pergi lagi.
aku sedikit kesal dengan kata-katanya, tapi aku tetap mengejarnya.
Aku
menghadangnya, sehingga ia berhenti berjalan.
“YA! Kau ini! Mengapa seperti ini?! Aku tadi hanya berpura-pura marah saja”,
kataku kesal. “kau hanya berpura-pura
marah?! Tapi kau terlihat kesal”, kata jiyong. “ya, itu karna kau sangat mengesalkan”, jawab sohee. “kalau kau kesal padaku, bilang saja kau
benci padaku! Dan tinggalkan aku!”, kata jiyong. “BO?! Kenapa kau jadi berkata seperti itu?”, kata sohee kaget. “sebenarnya aku sudah sangat bosan denganmu,
aku juga baru menyadari mengapa aku bisa ya pacaran denganmu. Aku sepertinya
tidak sadar selama ini. Aku ingin kita berakhir”, kata jiyong. PLAAAAK!!
Aku sudah tidak tahan dengan perkataannya, aku pun pergi meninggalkannya.
Jiyong
pov
Sohee
pergi setelah menamparku. Mungkin hatinya sekarang lebih sakit dari pada
tamparan yang ia berikan ini. Mianhae sohee ya, kau bisa benci padaku. Yang
jelas aku tidak akan pernah membencimu. Lebih baik kau melupakan semuanya. Aku
pun pulang, saat dikamar tiba-tiba ada telpon, yang ternyata dari sohee. Aku
tidak ingin menjawabnya, jadi kudiamkan saja. Ia terus menelponku, akhirnya aku
angkat. “yeoboseo!”, kata ku. “hahaha akhirnya kau mengangkat telponku.
Jiyong aa.. kau tahu kan aku tidak maksud menyakitimu dengan menamparmu. Tapi
kata-kata mu terlalu menyakitkan. Aku bisa melupakannya untuk mu. Ayo kita
kembali seperti dulu”, katanya yang terdengar lagi mabuk.
“buhungan kita sudah berakhir. Aku sekarang
telah mempunyai yeoja chingu, dan akan segera bertunangan, jadi jangan
menghubungiku lagi, kau bisa membuat semuanya rusak”, kataku dengan sedikit
menahan air mata yang rasanya sudah akan menetes. “ah, chinca?! Kau akan bertunangan? Hmm… chukkae~ semoga kalian bahagia
ne?”, katanya sambil terdengar menangis. “ah, aku tutup dulu pacarku sedang menunggu”, aku langsung menutup
telpon. Rasanya ingin aku pergi ketempatnya sekarang juga dan bilang, “sohee ya.. uljimayo. Aku ada disini”.
Author pov
Jiyong
sudah lulus, dan telah bertunangan dengan dara. Tentunya ia sangat tidak mau,
tapi ia terpaksa menerima dara. Pertamanya ia sangat canggung dengan dara. Tapi
semangkin hari, ia membuka diri untuk dara dan melupakan sohee yang telah
menjadi masa lalunya. Jiyong pun mulai menganggap keberadaan dara sebagai
tunangannya. bertahun-tahun pun mereka lalui bersama.
TBC
Kayakmana???
Gajekah?? Pasti itu ^_^v. Aku harap kalian nunggu yang part selanjutnya ya,
jangan meninggalkan aku seperti jiyong meninggalkan sohee ya?#halah, digampar ‘Leeders’.
Gomawo yang udah mau membaca ff gajeku, semoga mendapat pahala (?)#amin. Komen
kalian juga selalu aku tunggu ^_^
Baca juga
ya FFku yang lain:
Atau kunjungi blogku --> Hyehee Blog :D
No comments:
Post a Comment