Sunday 19 May 2013

[FF] Don't go, because I Love You~ (Part 2)



Author : HyeheeHD

Cast :
  • ·         Ahn Sohee (Sohee).
  • ·         Kwon Jiyong/Gdragon (Jiyong).
  • ·         Sandara Park (Dara).
  • ·         Park Thunder (Thunder).

Genre : Romance.
Sohee pov

                Apa jiyong pergi ke pulau Jeju?? Mengapa ia tidak memberitahuku?? Trus dengan siapa ia kesana?? Dan mengapa ia ke sana?? Banyak pertanyaan yang aku pikirkan. “wae jiyong ke Jeju?”, dengan reflek kata itu keluar dari bibirku. “ah, masalah perusahaan bukan?”, kata thunder lagi. “bagaimana kau tahu?”, tanyaku penasaran padanya. “nunaku kan pergi bersamanya”, jelasnya lagi. 

                Dara pergi bersama jiyong?? Mengapa harus dara?? Tidak bisakah orang lain?? Aku berharap jiyong pulang sekarang juga meskipun ia hanya akan berkelakuan dingin padaku. Tanpa terasa mata berkaca-kaca dan air mata itu segera akan menetes, aku segera mengusapnya dengan punggung tangganku. “sohee, kincana”, tanya thunder melihatku meneteskan air mata. “kincana. Aku pulang dulu ya, hari ini sepertinya aku tidak enak badan”, jelasku singkat dan langsung meninggalkannya untuk pulang.

 Author pov

                Thunder sepertinya tahu sohee sedih karna jiyong akhir-akhir ini dekat dengan nunanya. “sohee, tenang aku akan menjamin jiyong tidak akan macam-macam padamu”, katanya pada dirinya sendiri.

                Sudah 2 hari sohee tidak kuliah, ia juga terlihat sedikit mengurus karna ia tidak selera makan. Mungkin karna merindukan jiyong, atau kahwatir dengan jiyong dan dara yang berdua di Jeju. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk diam-diam ke pulau Jeju untuk melihat jiyong.

*Di pulau Jeju~

Sohee pov

                Akhirnya aku sampai juga di pulau Jeju. Aku sengaja tidak member tahu siapa-siapa kalau aku pergi ke Jeju. Kalau aku bilang ke omma dan appa pasti mereka tidak memperbolehkan aku pergi sendirian. Jadi lebih baik aku pergi diam-diam. Aku pun segera mencari hotel tempat dimana jiyong berada, sebelum ke Jeju aku pergi ke kantor jiyong dan menanyakan semua tentang jiyong di pulau Jeju jadi aku tau.
 
                Setelah mendapatkan kamar di hotel tempat jiyong berada, karna hari sudah malam aku pun pergi makan malam di hotel tersebut. “silahkan nyonya”, kata pelayan itu mempersilahkan aku duduk dan memberi menu makanan. “yang ini saja”, pesanku dengan pelayan itu. Pelayan itu pun pergi meninggalkan aku. Aku pun melihat-lihat, cukup banyak orang tapi mataku tiba-tiba terpaku pada 2 sosok namja dan yeoja. Dan mereka adalah jiyong dan dara.

                Aku melihat jiyong dan dara makan malam bersama dengan saling bercanda dan tertawa bersama. Dan aku mulai merasa bahwa saat jiyong dan dara bersama jiyong sangat nyaman. Bahkan jiyong bisa tertawa bersamanya, itu adalah sesuatu yang sangat langka saat aku bersamanya. Nafsu makanku pun sudah hilang, dan aku memutuskan untuk kembali ke kamarku.

                Saat berada di kamarku air mataku sudah tak tertahan lagi, dan ia jatuh tanpa aku perintah lagi. Dan air mataku semangkin deras mengalir, tiba-tiba hpku berbunyi. Aku pun melihat siapa yang menelponku, ternyata ommaku yang menelpon. Aku tidak bisa mengangakat telponnya dalam keadaan aku sedang menangis seperti ini, yang ada omma pasti tambah kahwatir padaku.

#keesokan harinya~

                Aku terbangun, sepertinya aku bangun sangat siang karna semalaman menangis, dan aku rasa mataku sudah membengkak. Tiba-tiba perutku berbunyi untuk minta diisi, mengingat dari semalam aku tidak makan. Aku pun mandi untuk segera pergi makan. Karna mataku bengkak karna menangis semalaman aku pun memakai kaca mata hitam supaya tidak terlalu terlihat bahwa mataku bengkak.

                Setelah membeli makanan, aku pun kembali ke kamarku. Aku menaiki lift, dan segera menutup pintu lift tersebut. Pintu lift yang akan tertutup tiba-tiba terbuka kembali, dan aku pun melihat sesosok namja yang sedang menggendong seorang yeoja. Dan mereka adalah, jiyong dan dara. Entah hanya kebetulan atau apa, mengapa bisa kami bertemu di lift ini.

                Setelah mereka masuk, pintu lift pun tertutup dan di dalam lift tersebut hanya ada kami bertiga. Sepertinya jiyong dan dara tidak menyadari kalau orang yang sedang bersama mereka ini adalah aku. Terlihat dari kaca-kaca lift tangan dara sangat erat memegang jiyong supaya tidak terjatuh dari gendongannya. Saat di lantai 2 lift berhenti, pintu terbuka mereka pun keluar.

                Setelah jiyong keluar, air mataku pun jatuh kembali dengan cepat. Ingin rasanya memanggil jiyong dan bilang, jangan menggendong dia dan cepat kembali. Tapi bibir ini teras keluh. Aku segera kembali ke kamar, tanpa sadar aku menelpon thunder.

Author pov

                Sohee menelpon thunder, thunder yang mendengar suara sohee yang menangis pun khawatir dengan apa yang terjadi pada sohee. “Thunder… bisa kah kau ke pulau Jeju sekarang??... jebal…” kata sohee sambil menangis. “kau kenapa sohee??”, tanya thunder dengan khawatir. “aku akan menjelaskannya nanti jika kau disini”, jelas sohee lagi. “araso. Kau berada di hotel mana?”, tanya thunder. Sohee pun memberitahu alamatnya. Thunder pun menyadari alamat yang diberikan sohee adalah alamat yang sama dengan hotel dara dan jiyong. Thunder pun langsung bersiap-siap untuk ke pulau Jeju.

*Thunder, sampai di pulau Jeju~

                Setelah menempuh waktu yang cukup lama, thunder pun telah sampai di pulau Jeju. Tanpa membuang-buang waktu lagi, thunder pun langsung menaiki taxi untuk ke hotel, tempat sohee, jiyong dan nunanya berada.

*Di tempat Sohee berada~

                Sohee pun menunggu thunder yang akan datang ke tempatnya. Sambil menunggu thunder dikamarnya, ia pun penasaran dengan apa yang sedang dilakukan jiyong dan dara saat ini. Sohee pun turun dan menanyakan pada resepsionis di kamar berapa jiyong berada. Sohee pun segera menuju kamar jiyong. Saat berada tepat di depan pintu kamar jiyong, ternyata pintunya terbuka sedikit.

                Sohee pun mendengar 2 orang yang sedang berbicara, yang dari suaranya terdengar suara jiyong dan dara. Dengan sedikit mengintip, sohee melihat jiyong sedang mengobati kaki kaki dara yang terluka. Setelah mengobati dara, jiyong terlihat berdiri dan ingin pergi tetapi ditahan oleh dara. “Jiyong, tunggu. Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu”, kata dara.

                “Bo? Katakan saja”, jawab jiyong. Sohee yang sedang mengintip dan mendengar pun penasaran apa yang akan dikatakn dara pada jiyong. “sebenarnya… aku menyukaimu”, kata dara. Jiyong hanya bisa terdiam, sedangkan sohee kaget dengan pernyataan dara. “mau kah kau jadi namja chingu ku?”, lanjut dara lagi. Sohee pun semangkin gugup dengan apa yang akan jiyong jawab.

                “ne, aku mau menjadi namja chingu mu”, jawaban jiyong membuat sohee kaget, dan tak tahan lagi berada disana sehingga ia meninggalkan tempat itu dan kembali ke kamarnya. Sementara itu, ternyata thunder juga mendengar pembicaraan jiyong dan dara sedari tadi, dan mengetahui sohee yang sangat sedih sekarang karna mereka.

Sohee pov

                Aku sangat bodoh! Mengapa aku begitu bodoh? Sudah jelas jiyong tidak menyukaiku, aku saja yang suka padanya. Jiyong juga sepertinya nyaman dengan dara, pikirku dalam hati sambil menangis saat di kamarku. Tiba-tiba bel kamarku berbunyi, aku pun segera membuka pintu. Ternyata yang datang adalah thunder. Saat melihat thunder entah mengapa aku tambah menangis, dan tak bisa mengontrol emosiku.

                “jangan berbicara, kincana. Aku sudah tau, kau tidak perlu menjelaskannya”, jelas thunder menenangkanku, dan langsung mendekapku. Setelah beberapa menit membiarkan ku menangis, aku pun berbicara pada thunder. “jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?”, tanya thunder padaku. “aku akan mengakhirinya semua”, jawabku. “apa kau yakin? Terus bagaimana dengan keluargamu?”, tanya thunder lagi. “aku bilang bahwa aku tidak menyukai jiyong, dan ini semua permintaanku”, jelasku. “bagaimana dengan jiyong?”, tanya thunder. “aku yakin ia juga pasti sangat setuju”, jawabku.

*Flashback~

Jiyong pov

                Dara memintaku untuk menjadi namja chingunya?? Setelah lama berdiam aku pun menjawabnya, “ne, aku mau menjadi namja chingumu. Tapi sayangnya aku telah bertunangan”, jawabku. “Bukan kah kau bertunangan karna dijodohkan??”, tanya dara padaku. “Memang benar aku dan sohee dijodohkan. Tapi aku benar-benar menyayanginya dan tidak bisa meninggalkannya”, jelasku lagi.

                Saat aku sedang berbicara dengan dara, tiba-tiba hpku berbunyi. Aku pun langsung melihat siapa yang menelponku, ternyata itu adalah ommanya sohee. “yeoboseo omma?”, jawabku. “Ne, jiyong. ternyata sohee sedang berada di pulau Jeju juga. Apa kau bertemu dengannya?”, tanya nyonya Ahn padaku. “bo? Sohee disini?!”, tanyaku kaget.“ne, coba kau cek disana apa ia juga menginap dihotel yang sama denganmu”, jelas nyonya Ahn. 

“ne, araso omma”, kataku sambil menutup telpon. “dara aku harus pergi sekarang ok”, kataku pada dara dan dengan cepat pergi. Aku pun langsung menuju resepsionis dan menanyakan apa ada yang bernama Ahn Sohee. Resepsionis itu segera mencari, dan ternyata ada. Ia pun memberitahu nomor kamarnya, aku pun langsung menuju kamar tersebut. 

*End Flashback~

Saat berada di pintu kamarnya aku pun berhenti sejenak untuk menenangkan diriku supaya tidak terlalu gugup. Saat tangan ku baru mau menyentuh bel, tiba-tiba pintunya sudah terbuka. “Sohee ya. Thunder?!”, aku kaget melihat thunder juga berada disana.

Sohee pov

                Setelah mengobrol bersama, thunder pun berpamitan. Tapi saat aku membuka pintu, aku dikagetkan jiyong berada di depan pintu kamarku. Mengapa ia bisa tau aku disini?? Siapa yang memberi tahunya?? “sohee ya. thunder?!”, kata jiyong kaget. “sohee, mengapa thunder bisa disini?! Apa kalian berlibur bersama hah?!”, katanya sedikit menahan marah.

                “anio, dia baru datang tadi”, jelasku sedikit malas padanya. “thunder bisa kah kau pergi sekarang? Aku ingin berbicara berdua dengan nya”, kata jiyong pada thunder. Thunder pun segera keluar, dan tiba-tiba jiyong menarikku ke dalam. “Lepaskan aku!”, kataku padanya. “apa yang kalian lakukan disini?!”, tanya jiyong sedikit berteriak.

                “kami tidak melakukan apa-apa. Lagian itu bukan urusanmu”, jawabku. “BO?! Bukan nya aku bodoh, kau sudah kesini dari kemarin kan?! Dan kau juga sudah bersamanya dari kemarin kan?!”, katanya marah padaku. “jadi kau pikir aku selingkuh?? Hahaha kau lucu sekali”, kata ku menjawabnya. “ok, kalau kau beranggapan begitu. Sekarang aku minta kita akhiri saja hubungan kita”, kataku padanya.

                “jadi kau sudah merencanakannya semua?? Baik kalau itu mau mu”, jawab jiyong dan langsung meninggalkan aku sambil membanting pintu kamarku dengan keras. Lucu sekali kau Kwon jiyong, bukan kah kau yang selingkuh?? Bisa-bisanya kau menuduhku yang selingkuh, dasar napeun namja!.

Author pov

                Keesokan harinya sohee dan thunder pun pulang ke Korea. Jiyong dan dara pun pulang ke Korea setelah menyelesaikan proyek yang ada disana. Setibanya dikorea, thunder bertemu dengan nunanya. “nuna! Apa kau masih dekat dengan jiyong?!”, tanya thunder. “anio. Dia menolakku”, jawab dara sambil tersenyum pahit. “bo?”, thunder kaget dengan pernyataan dara.

                “ia bilang, bahwa ia sudah mempunyai tunangan. Dan ia sangat menyayanginya”, jelas dara lagi. “jadi kalian tidak ada hubungan spesial?”, tanya thunder. “bukan kah aku sudah bilang, bahwa ia menolakku. Lagian mengapa kau bertanya serius seperti itu?”, kata dara. “ani, sepertinya telah terjadi kesalah pahaman! Nuna aku harus pergi dulu, annyeong”, kata thunder dan langsung pergi meninggalkan dara yang kebingungan.

                Thunder mengajak jiyong bertemu, walaupun pertamanya jiyong enggan bertemu dengan thunder. Thunder pun menunggu jiyong di café yang telah dijanjikan. Setelah menunggu beberapa menit, jiyong pun datang. Thunder langsung menceritakan kesalahpahaman antara jiyong dan sohee kemarin selama di pulau Jeju. Jiyong yang menyadarinya, langsung meminta maaf pada thunder karna sudah berpikiran yang tidak-tidak padanya, jiyong pun langsung menemui sohee.

*Tempat kuliah Sohee~

Sohee pov

                Lelah sekali rasanya seharian kuliah. Aku pun berjalan untuk menunggu taxi yang lewat. Saat menunggu, tiba-tiba ada mobil yang berhenti dihadapan ku yang ternyata mobil jiyong. Jiyong langsung menarik paksaku untuk naik ke dalam mobilnya, dan ia langsung menjalan kan mobilnya dengan kencang. “Ya! turunkan aku!”, kataku padanya. Jiyong hanya menghiraukan aku, dan tetap menyetir.

                Hingga mobilnya terhenti pada sungai Han. Mengapa ia membawaku ke sini?? Apa ia ingin bunuh diri bersama disini?? Tanyaku pada diriku. Aku pun langsung keluar dari mobilnya, ia pun sama. “mengapa kau membawaku ke sini?”, tanyaku. “Mian”, katanya. “apa maksudmu?? Berbicaralah yang jelas”, kataku lagi padanya. “mian”, lagi-lagi ia hanya menjawab itu.

                “sepertinya aku hanya membuang-buang waktu disini. Lebih baik aku pergi saja”, kataku sambil berjalan ingin meninggalkannya. Tapi ia tahan dengan memeluku dari belakang, “mian di pulau Jeju aku mengira kau dan thunder berbuat yang tidak-tidak. Miane, aku sangat cemburu melihat kau dengannya”, jelas jiyong yang membuatku sedikit kaget. “bukan kah kau menerima dara sebagai yeoja chingu mu?”, tanya ku. “siapa yang bilang?”, tanya jiyong balik padaku. “bukan kah kau sendiri yang bilang. Ne, aku mau menjadi namja chingumu”, kataku menjelaskan.

                “terus apa lagi yang kau dengar?”, tanya jiyong lagi. “hanya itu, dan aku langsung meninggalkan tempat”, jelasku lagi. “Ahn sohee babo! Kalau mau menguping dengar dari awal sampai akhir!”, katanya. “terus kau bilang apa??”, tanyaku penasaran. “aku bilang aku tidak bisa meninggalkanmu, karna aku sangat menyayangimu”, katanya.

                Mendengar pernyataannya, membuat hatiku luluh. Aku membalikan tubuhku menghadapnya, “mian aku sudah berpikiran kau selingkuh”, kataku. “kincana, yang terpenting kau masih menjadi tunangan ku. Saranghae”, kata jiyong sambil tersenyum.

END

Gomawo yang udah baca ffku. Mian kalo endingnya jelek, dan banyak typo. Komen kalian selalu aku tunggu. Dan yang belum baca part 1nya, ada disini. Annyeong#bow~

Disini 'Part 1' nya

No comments:

Post a Comment