Saturday 3 November 2012

[FF] Kajimayo~ (part 2)



Author : HyeheeHD

Cast:
  • ·         Kwon jiyong/Gdragon (jiyong)
  • ·         Ahn sohee (sohee)
  • ·         Sandara Park (dara)
Genre : Romance, family.


Annyeong haseo~ I’m comeback!! Ini sambungan dari ff ‘Kajimayo~ (part 1)’. Ok, langsung aja baca dari pada aku banyak bacot. Mian kalo ada typo. Happy reading ^_^

(1 tahun kemudian)

                Sohee pun akhirnya lulus. Ia saat ini sedang sibuk mencari pekerjaan. Setelah beberapa kali di tolak, akhirnya ia di terima menjadi asisten tuan Lee diperusaahannya. Ia bekerja dengan baik disana, tuan Lee pun menyukai cara kerja sohee, karna ia selalu bekerja keras.

Sohee pov

                Ah, lumayan lelah hari ini, aku berbaring dikasurku. Aku melihat sekeliling apartemen baruku, yang aku beli dari hasil jerih payahku. Sejak appa meninggal waktu aku SMA, aku sangat kesepian. Aku jadi bertanya-tanya bagaimana wajah ommaku?? Aku sangat ingin melihatnya walaupun hanya sekali, aku akan mengingatnya untuk seumur hidupku. Saat aku bertanya omma pada appa pasti appa tidak pernah menjawab, bahkan sampai ia meninggalkan aku, ia tidak memberitahu apa-apa tentang orang yang melahirkanku itu. Tidak terasa aku pun tertidur pulas.

#keesokannya, di kantor~

“sohee ya.. persiapkan dokumen untuk rapat hari ini, jangan sampai ada yang tertinggal, oh ya hari ini kau ikut aku rapat ya”, kata tuan Lee. Aku pun menyiapkan dengan baik. Setelah semuanya siap, aku dan tuan Lee ke perusahaan orang yang bekerja sama dengan perusahaan kami untuk rapat. Saat tiba disana aku melihat gedung perkantoran yang lumayan besar dan mewah. Aku dan tuan Lee pun masuk kesana. Kami memasuki ruangan rapat yang lumayan sudah banyak orang, kami pun duduk ditempat yang sudah disediakan. Rapat belum dimulai, karna direktur perusahaan ini belum datang, kami pun menunggu.

                Beberapa menit menunggu, akhirnya direktur itu datang. Saat melihat direktur yang datang aku kaget, aku mengenali orang itu. Orang itu adalah tuan Kwon, appanya Kwon jiyong. aku baru menyadari bahwa perusahaan besar ini milik keluarga Kwon. Aku melihat lagi apa ada yang datang, tapi tidak ada. Aku bernafas lega, karna aku juga berharap tidak akan pernah melihat jiyong lagi. Mungkin dia bekerja diperusahaan yang lain, entah lah. Baru saja aku bernafas lega, tiba-tiba seorang namja memakai jas hitam dengan kemeja warna biru masuk dan duduk tepat disebelah direktur, dan itu adalah KWON JIYONG!!!

                Setelah beberapa jam rapat, akhirnya rapat berakhir juga. Jujur aku tidak terlalu konsen dengan rapat tadi, karna kwon jiyong. Ia juga sepertinya melihatku, tapi biasa-biasa saja, mungkin tidak mengingatku, dan itu lebih baik. Aku menunggu tuan Lee yang sedang mengobrol dengan tuan Kwon di dalam. Kami pun kembali ke kantor. “sohee selesaikan profosal ini hari ini, karna profosal ini untuk kita besok menemui tuan Kwon”, kata tuan Lee langsung meninggalkan aku. Aku pun mengerjakan profosal itu sampai lembur dikantor.

Author pov

                Tuan Lee memanggil sohee untuk melihat profosal yang telah ia buat, setelah melihatnya tuan Lee puas dengan hasilnya, dan berkata “ayo bersiap, ikut aku ke perusahaan tuan Kwon”. Sohee kaget menderngarnya, ia tidak menyangka kalau ia ikut juga. Akhirnya mereka pun pergi. Setelah sampai, mereka langsung keruangan tuan Kwon dan jiyong yang sedari tadi telah menunggu. Saat tiba disana, sohee cukup kaget, karna ada jiyong juga disana, tapi ia tetap tenang supaya pekerjaannya lancar.

                Setelah tuan Kwon dan tuan Lee menyetujui satu sama lain, tuan Kwon menyuruh jiyong dan sohee menyelesaikan pekerjaan itu. Karna urusan pekerjaan, sohee dan jiyong menjadi dekat, tapi hubungan mereka sebatas rekan kerja saja. Sohee pun tetap diam seolah baru mengenalnya di perusahaan itu.

Jiyong pov

                Aku pulang, selama beberapa hari lembur terus mengerjakan urusan perusahaan, dengan…. Ya Ahn sohee. Tuhan, kenapa kau pertemukan kami lagi? dia banyak berubah, tapi sifatnya dari dulu sepertinya tidak ada yang berubah. Tapi kami hanya rekan kerja biasa saja, cukup kenangan-kenangan saja yang mengingatkan ku sedikit tentangnya. Aku juga tidak mau melukai hati dara yang sekarang masih menjadi tunanganku, dan akan menjadi istriku nanti.

Author pov

                Beberapa bulan pun terlewati, pekerjaan jiyong dan sohee telah siap, dan hasilnya memuaskan, tuan Kwon dan tuan Lee memuji atas kerja sama mereka berdua. Mereka pun membuat pesta atas keberhasilan mereka. Semuanya bersenang-senang malam itu. Sohee hanya diam, menikmati minumannya. Tidak terasa sohee telah minum sangat banyak, dan sepertinya akan mabuk. Jiyong yang melihatnya minum terlalu banyak, akhirnya menghentikannya.

Sohee pov

                Aku rasa aku akan mabuk, tak apa lah sekali-kali aku ingin membebaskan diriku, sudah lama aku tidak minum sejak malam itu. Ah, sial mengapa aku jadi mengingatnya??. Saat aku ingin meminum lagi, tiba-tiba ada yang menahan gelasku, aku pun melihat orang itu samar-samar yang ternyata jiyong. “ah, wae tuan Kwon? Ada yang bisa ku bantu?”, tanyaku. “berhentilah minum. Kau akan mabuk”, kata jiyong. aku terdiam sesaat, dan hanya melihatnya.

                “wae?”, kata jiyong karna aku hanya melihatnya. “boleh kan aku hanya melihatnya saja, walaupun tidak bisa menyentuhnya, aku juga lagi mabuk. Kau boleh menghiraukan ku, bagaimana waktu dulu kau mengabaikan ku waktu menelponmu”, kataku memohon. “sepertinya kau terlalu banyak minum, membuat kau berbicara sembarangan”, kata jiyong. “aku sangat merindukanmu seperti dulu. Pasti aku sangat terlihat bodoh bukan? Masih merindukanmu”, kataku. “ahn sohee kau mabuk. Sebaiknya kau pulang saja, aku akan mencarikan mu taksi”, kata jiyong. “tidak usah perdulikan aku, aku hanya orang baru yang bekerja denganmu. Bukan orang masa lalumu”, kataku. Aku pun kembali minum. Jiyong pun berjalan pergi meninggalkan tempat ini.

Jiyong pov

                Aku meninggalkan sohee, tapi saat diluar rasa kahwatirku muncul lagi. Jadi aku menunggunya diam di dalam mobilku, yang diparkir di depan tempat itu. Beberapa jam aku menunggu, akhirnya sohee keluar sepertinya ia mabuk berat, bahkan jalan pun tidak bisa seimbang. Ingin rasanya aku menemuinya, dan mengantarnya pulang, tapi rasanya kaki ini sangat berat untuk melangkah, aku pun hanya memantaunya supaya pulang dengan aman.

Author pov

                Perusahaan tuan Lee dan tuan Kwon menjadi sering bekerja sama, sampai-sampai tuan Kwon memperkenalkan perusahaan tuan Lee pada nyonya Park. Nyonya Park pun akhirnya bekerja sama dengan perusahaan tuan Lee. Karna nyonya Park melihat pekerjaan sohee yang sangat bagus, akhirnya ia meminta pada tuan supaya sohee menjadi asistennya, tuan Lee pun setuju. Sekarang sohee pindah bekerja di perusahaan nyonya Park omma dari dara, yang tentu saja sering berkerja sama dengan perusahaan tuan Kwon.

                Nyonya Park pun menjadi dekat dengan sohee. Sampai suatu hari nyonya park bertanya pada sohee, “sohee kau hidup sendiri? Mana omma dan appa mu?”. “ah, appa sudah meninggal. Omma? Aku tidak mempunyai omma”, kata sohee. “apa maksudmu?”, tanya nyonya park. “sejak kecil aku belum pernah melihat ommaku”, jelas sohee. “memangnya appa mu tidak memberitahu?”, tanya nyonya Park. Merekapun bercerita tentang kehidupan sohee, sampai akhirnya nyonya Park ingin membantu sohee mencari ommanya.
                Sampai akhirnya nyonya Park mulai tahu siapa omma nya sohee. Ia pun memanggil sohee, untuk memberitahu. “sohee bukan kah kau berasal dari keluarga Ahn kan?”, tanya nyonya Park. “ne. apa nyonya sudah menemukan ommaku?!”, kata sohee. “aku juga belum terlalu yakin apa benar”, kata nyonya Park. Nyonya park pun mulai bertanya nama appa sohee, tempat tinggal sohee dulu, ia sekolah dimana. “nyonya apa kau sudah menemukannya? Buktinya kau tau semua tentangku”, kata sohee. “sohee ya”, kata nyonya Park.

                “wae? Apa dia tidak ingin bertemu denganku? Katakan saja padaku, aku siap menerimanya, aku saja yang terlalu bodoh mencarinya, jelas-jelas ia tidak menginginkanku”, kata sohee tersenyum terpaksa. Tiba-tiba nyonya Park memeluk sohee, sohee hanya terkejut. “sohee ya, kau anakku”, kata nyonya Park. Sohee langsung melepaskan pelukannya, dan berkata “tidak mungkin! Hahaha jangan mengasihani ku seperti itu. Hmm,, aku harus pergi, masih banyak pekerjaan”, kata sohee ingin pergi. Saat sohee akan pergi, tiba-tiba pintu itu terbuka ternyata yang datang dara dan jiyong.

                “sohee ada apa kau disini?”,tanya jiyong. Belum sempat sohee menjawab nyonya Park berkata, “sohee maafkan omma!”. Semuanya keget dengan perkataan nyonya Park. Nyonya Park pun berkata, “sohee, aku ini omma mu, maafkan aku, aku tidak membuangmu. Sejak berpisah dengan appamu, aku selalu dihalangi oleh appamu untuk bertemu denganmu. Aku bahkan telah mencari mu terus, maafkan aku yang tidak pernah mengurusmu”, jelas nyonya Park di depan dara dan jiyong.

                Sohee hanya  terdiam, melihat nyonya Park menangis. “setelah berpisah dengan appamu aku menikah dengan tuan Park, dan sekarang marga ku telah menjadi Park”, jelasnya lagi. “omma!”, sohee menangis sejadi-jadinya sambil memeluk ommanya tanpa memperdulikan dara dan jiyong lagi. Akhirnya sohee tinggal dengan keluarga Park, tentunya diterima dengan baik oleh tuan Park dan dara. Sohee lebih tua 1 tahun dari dara. Mereka juga selalu bersama dalam pekerjaan mau pun apapun.


(setahun telah berlalu)

                Pernikahan dara dan jiyong tinggal 2 bulan lagi. Keluarga Kwon juga telah mengetahui tentang sohee, dan nyonya Kwon meminta maaf kepada sohee dengan apa yang telah terjadi masa lalu. Jiyong sering bertemu dengan sohee, walaupun masih canggung. Mungkin karna mereka sebentar lagi akan menjadi 1 keluarga karna jiyong akan menikah dengan dara.

                Jiyong mau menjemput dara dirumahnya, saat ia  datang ternyata yang membukakan pintu adalah sohee. “silahkan masuk”, kata sohee. Jiyong pun masuk dan duduk di ruang tamu, sambil bertanya, “apa dara ada?”. “dara tadi keluar, mungkin sebentar lagi pulang. Kau mau minum apa?”, tawar sohee. “oh, tidak usah. Aku akan menunggu dara sebentar saja”, kata jiyong lagi.

                Jiyong dan sohee hanya duduk di ruang tamu dalam keadaan canggung dan diam. Karna tidak tahan kecanggungan sohee pun berbicara, “ah, kalian sebentar lagi menikah bukan? Mian aku tidak bisa membantu kalian mempersiapkannya. Aku cukup sibuk mengurus perusahaan omma”, jelas sohee. “ah, kincana. Apa kau akan hadir di pernikahan kami?”, tanya jiyong. “hm.. kalau aku tidak sibuk aku akan sempatkan, soalnya aku akan pergi keluar negri tidak tau lama atau sebentar”, kata sohee lagi.

Jiyong pov

                Dia akan pergi keluar negri?? Ya, lebih baik ia tidak melihat pernikahanku dengan dara. Itu hanya akan menyakitinya saja, pikirku dalam hati. saat aku sedang mengobrol dengan sohee, dara pun pulang, aku pun pergi dengan dara untuk memesan baju pernikahan kami.

Author pov

Tiba-tiba dara mengalami kecelakaan 3 minggu sebelum pernikahannya dengan jiyong, ia sangat kehabisan darah. Tuan Park yang berada diluar negeri tidak bisa mendonorkan darahnya, semuanya mencoba mendonorkan tapi tidak ada yang cocok kecuali sohee. Akhirnya sohee mendonorkan darahnya. Akhirnya dara sadar sebelum 1 minggu ia menikah.

                “eonnie, gomawo telah menjadi pendonor untukku”, kata dara pada sohee. “jangan berkata begitu, kita ini bersaudara” kata sohee sambil memeluk dara. “eonnie, aku tahu sebenarnya dulu kau pernah ada hubungan dengan jiyong oppa. Dan berakhir karna aku”, kata dara. Sohee hanya diam. “mengapa kau tidak bilang? Jiyong oppa juga sepertinya sangat menyukaimu”, lanjut dara. “aish kau ini, bicara apa hah? Kau itu 1 minggu lagi akan menikah. Jangan berkata yang bukan-bukan”, kata sohee mengalihkan pembicaraan.


(seminggu telah berlalu)

                Hari ini, hari pernikahan jiyong dan dara. Acara pun mulai, saat mereka ingin mengucapkan janji, semua orang terlihat tegang. Sebelum mereka mengucap janji, dara berjalan menuju sohee, dan menggandengnya maju kedepan. “ya! Apa-apaan ini?”, kata sohee kaget. Semua orang juga kaget. Tapi dara terus menarik sohee, hingga kedepan. Karna sohee tidak tau harus bagaimana, ia pun berjalan ingin ketempatnya lagi, tapi tiba-tiba jiyong menahannya. “kajimayo”, katanya. Sohee mengabaikannya, dan tetap berjalan. Jiyong pun langsung menggendongnya ke depan, tepat di depan pendeta.

                Sohee pun menatap jiyong, “apa-apaan ini? Kau harusnya dengan dara”, kata sohee bingung. “eonnie! Kalau kau tetap seperti itu, aku tidak mau menjadi dongsaengmu lagi!”, kata dara berteriak dari tempat duduknya. “sohee, mau kau menikah denganku?”, tanya jiyong. sohee hanya bisa menatapnya. “ok, mungkin kau tidak bisa menjawabnya kalau aku yang bertanya. Kalau begitu pendeta saja yang menanyakannya langsung”, kata jiyong lagi.

                Pendeta pun akhirnya menanyakan apa sohee mau menjadi istri dari Kwon jiyong, sohee hanya diam dan menatap jiyong. Tiba-tiba sohee menangis, semangkin lama semangkin keras. “ya, kenapa menangis? Kalau kau tidak mau ya sudah. Aku juga tidak mau kau menikah denganku terpaksa. aku bisa menikah dengan dara”, kata jiyong bercanda. Sohee berhenti menangis, menatap jiyong dengan tatapan paling mematikan sehingga ia diam. “baik, aku akan menjawab, tapi sebelumnya aku mau melakukan sesuatu hal”, kata sohee pada pendeta. “baik”, jawab pendeta.

                “YA! KWON JIYONG! dasar kau! Sini kau!”, kata sohee sambil memukul jiyong dan menghajarnya di depan tamu tanpa malu. Setelah ia puas, ia pun menjawab, “ok, aku sekarang bersedia menjadi istrinya”. Jiyong pun tersenyum sambil menahan sakit tubuhnya yang habis dipukuli oleh sohee.

*Flashback

                “oppa, aku tahu sebenarnya kau masih menyukai eonnie ku kan?”, tanya dara pada jiyong. “dara kau..” perkataan jiyong terpotong dara langsung berkata, “kincana, eonnie juga sepertinya masih menyukai mu. Lagian aku tidak mau jadi penghalang antara kalian, semua ini ku lakukan karna aku sangat menyayangi eonnie ku”, lanjut dara. “jadi apa yang mau kau lakukan?”, tanya jiyong. Dara menjelaskan ia akan membuat kejutan pernikahan untuk sohee dengan jiyong, mereka pun menyusun rencana.

                “dara… gomawo untuk semuanya. Miane aku tidak bisa memberimu sesuatu yang berharga selama kita bersama”, kata jiyong. “kalau begitu kau harus membuat eonnie ku bahagia, itu sudah cukup bagiku. Jangan sakiti dia lagi! jangan sampai aku mendengar kau meninggalkannya lagi karna wanita lain! Kalau tidak aku akan menghajarmu!”, jelas dara. “Siap bos”, jawab jiyong dan mereka pun tertawa bersama.

*End Flashback

                Jiyong dan sohee pun sekarang sudah resmi menikah, mereka pun foto keluarga bersama-sama, dan tidak lupa pergi honeymoon.

END           

Gomawo udah banya ff ku, mian kalau endingnya mengecewakan ya atau ada yang kurang. Aku tunggu komen dari kalian ^_^#bow~

Baca juga FF ku yang lainnya di sini

No comments:

Post a Comment