Author : HyeheeHD
Cast:
- · Kwon jiyong/Gdragon (jiyong)
- · Ahn sohee (sohee)
- · Sandara Park (dara)
Genre : Romance, family.
Annyeong haseo~ I’m comeback!! Ini sambungan
dari ff ‘Kajimayo~ (part 1)’. Ok, langsung aja baca dari pada aku banyak bacot.
Mian kalo ada typo. Happy reading ^_^
(1 tahun
kemudian)
Sohee
pun akhirnya lulus. Ia saat ini sedang sibuk mencari pekerjaan. Setelah
beberapa kali di tolak, akhirnya ia di terima menjadi asisten tuan Lee
diperusaahannya. Ia bekerja dengan baik disana, tuan Lee pun menyukai cara
kerja sohee, karna ia selalu bekerja keras.
Sohee pov
Ah,
lumayan lelah hari ini, aku berbaring dikasurku. Aku melihat sekeliling apartemen
baruku, yang aku beli dari hasil jerih payahku. Sejak appa meninggal waktu aku
SMA, aku sangat kesepian. Aku jadi bertanya-tanya bagaimana wajah ommaku?? Aku
sangat ingin melihatnya walaupun hanya sekali, aku akan mengingatnya untuk
seumur hidupku. Saat aku bertanya omma pada appa pasti appa tidak pernah
menjawab, bahkan sampai ia meninggalkan aku, ia tidak memberitahu apa-apa
tentang orang yang melahirkanku itu. Tidak terasa aku pun tertidur pulas.
#keesokannya,
di kantor~
“sohee ya.. persiapkan dokumen untuk rapat
hari ini, jangan sampai ada yang tertinggal, oh ya hari ini kau ikut aku rapat
ya”, kata tuan Lee. Aku pun menyiapkan dengan baik. Setelah semuanya siap,
aku dan tuan Lee ke perusahaan orang yang bekerja sama dengan perusahaan kami
untuk rapat. Saat tiba disana aku melihat gedung perkantoran yang lumayan besar
dan mewah. Aku dan tuan Lee pun masuk kesana. Kami memasuki ruangan rapat yang
lumayan sudah banyak orang, kami pun duduk ditempat yang sudah disediakan.
Rapat belum dimulai, karna direktur perusahaan ini belum datang, kami pun
menunggu.
Beberapa
menit menunggu, akhirnya direktur itu datang. Saat melihat direktur yang datang
aku kaget, aku mengenali orang itu. Orang itu adalah tuan Kwon, appanya Kwon
jiyong. aku baru menyadari bahwa perusahaan besar ini milik keluarga Kwon. Aku
melihat lagi apa ada yang datang, tapi tidak ada. Aku bernafas lega, karna aku
juga berharap tidak akan pernah melihat jiyong lagi. Mungkin dia bekerja
diperusahaan yang lain, entah lah. Baru saja aku bernafas lega, tiba-tiba
seorang namja memakai jas hitam dengan kemeja warna biru masuk dan duduk tepat
disebelah direktur, dan itu adalah KWON JIYONG!!!
Setelah
beberapa jam rapat, akhirnya rapat berakhir juga. Jujur aku tidak terlalu
konsen dengan rapat tadi, karna kwon jiyong. Ia juga sepertinya melihatku, tapi
biasa-biasa saja, mungkin tidak mengingatku, dan itu lebih baik. Aku menunggu
tuan Lee yang sedang mengobrol dengan tuan Kwon di dalam. Kami pun kembali ke
kantor. “sohee selesaikan profosal ini
hari ini, karna profosal ini untuk kita besok menemui tuan Kwon”, kata tuan
Lee langsung meninggalkan aku. Aku pun mengerjakan profosal itu sampai lembur
dikantor.
Author pov
Tuan
Lee memanggil sohee untuk melihat profosal yang telah ia buat, setelah
melihatnya tuan Lee puas dengan hasilnya, dan berkata “ayo bersiap, ikut aku ke perusahaan tuan Kwon”. Sohee kaget
menderngarnya, ia tidak menyangka kalau ia ikut juga. Akhirnya mereka pun
pergi. Setelah sampai, mereka langsung keruangan tuan Kwon dan jiyong yang
sedari tadi telah menunggu. Saat tiba disana, sohee cukup kaget, karna ada
jiyong juga disana, tapi ia tetap tenang supaya pekerjaannya lancar.
Setelah
tuan Kwon dan tuan Lee menyetujui satu sama lain, tuan Kwon menyuruh jiyong dan
sohee menyelesaikan pekerjaan itu. Karna urusan pekerjaan, sohee dan jiyong
menjadi dekat, tapi hubungan mereka sebatas rekan kerja saja. Sohee pun tetap
diam seolah baru mengenalnya di perusahaan itu.
Jiyong pov
Aku
pulang, selama beberapa hari lembur terus mengerjakan urusan perusahaan,
dengan…. Ya Ahn sohee. Tuhan, kenapa kau pertemukan kami lagi? dia banyak
berubah, tapi sifatnya dari dulu sepertinya tidak ada yang berubah. Tapi kami
hanya rekan kerja biasa saja, cukup kenangan-kenangan saja yang mengingatkan ku
sedikit tentangnya. Aku juga tidak mau melukai hati dara yang sekarang masih
menjadi tunanganku, dan akan menjadi istriku nanti.
Author pov
Beberapa
bulan pun terlewati, pekerjaan jiyong dan sohee telah siap, dan hasilnya
memuaskan, tuan Kwon dan tuan Lee memuji atas kerja sama mereka berdua. Mereka
pun membuat pesta atas keberhasilan mereka. Semuanya bersenang-senang malam
itu. Sohee hanya diam, menikmati minumannya. Tidak terasa sohee telah minum sangat
banyak, dan sepertinya akan mabuk. Jiyong yang melihatnya minum terlalu banyak,
akhirnya menghentikannya.
Sohee pov
Aku
rasa aku akan mabuk, tak apa lah sekali-kali aku ingin membebaskan diriku,
sudah lama aku tidak minum sejak malam itu. Ah, sial mengapa aku jadi
mengingatnya??. Saat aku ingin meminum lagi, tiba-tiba ada yang menahan
gelasku, aku pun melihat orang itu samar-samar yang ternyata jiyong. “ah, wae tuan Kwon? Ada yang bisa ku
bantu?”, tanyaku. “berhentilah minum.
Kau akan mabuk”, kata jiyong. aku terdiam sesaat, dan hanya melihatnya.
“wae?”, kata jiyong karna aku hanya
melihatnya. “boleh kan aku hanya
melihatnya saja, walaupun tidak bisa menyentuhnya, aku juga lagi mabuk. Kau
boleh menghiraukan ku, bagaimana waktu dulu kau mengabaikan ku waktu
menelponmu”, kataku memohon. “sepertinya
kau terlalu banyak minum, membuat kau berbicara sembarangan”, kata jiyong. “aku sangat merindukanmu seperti dulu. Pasti
aku sangat terlihat bodoh bukan? Masih merindukanmu”, kataku. “ahn sohee kau mabuk. Sebaiknya kau pulang
saja, aku akan mencarikan mu taksi”, kata jiyong. “tidak usah perdulikan aku, aku hanya orang baru yang bekerja denganmu.
Bukan orang masa lalumu”, kataku. Aku pun kembali minum. Jiyong pun
berjalan pergi meninggalkan tempat ini.
Jiyong pov
Aku
meninggalkan sohee, tapi saat diluar rasa kahwatirku muncul lagi. Jadi aku
menunggunya diam di dalam mobilku, yang diparkir di depan tempat itu. Beberapa
jam aku menunggu, akhirnya sohee keluar sepertinya ia mabuk berat, bahkan jalan
pun tidak bisa seimbang. Ingin rasanya aku menemuinya, dan mengantarnya pulang,
tapi rasanya kaki ini sangat berat untuk melangkah, aku pun hanya memantaunya
supaya pulang dengan aman.
Author pov
Perusahaan
tuan Lee dan tuan Kwon menjadi sering bekerja sama, sampai-sampai tuan Kwon
memperkenalkan perusahaan tuan Lee pada nyonya Park. Nyonya Park pun akhirnya
bekerja sama dengan perusahaan tuan Lee. Karna nyonya Park melihat pekerjaan
sohee yang sangat bagus, akhirnya ia meminta pada tuan supaya sohee menjadi
asistennya, tuan Lee pun setuju. Sekarang sohee pindah bekerja di perusahaan
nyonya Park omma dari dara, yang tentu saja sering berkerja sama dengan
perusahaan tuan Kwon.
Nyonya
Park pun menjadi dekat dengan sohee. Sampai suatu hari nyonya park bertanya
pada sohee, “sohee kau hidup sendiri?
Mana omma dan appa mu?”. “ah, appa
sudah meninggal. Omma? Aku tidak mempunyai omma”, kata sohee. “apa maksudmu?”, tanya nyonya park. “sejak kecil aku belum pernah melihat ommaku”,
jelas sohee. “memangnya appa mu tidak
memberitahu?”, tanya nyonya Park. Merekapun bercerita tentang kehidupan
sohee, sampai akhirnya nyonya Park ingin membantu sohee mencari ommanya.
Sampai
akhirnya nyonya Park mulai tahu siapa omma nya sohee. Ia pun memanggil sohee,
untuk memberitahu. “sohee bukan kah kau
berasal dari keluarga Ahn kan?”, tanya nyonya Park. “ne. apa nyonya sudah menemukan ommaku?!”, kata sohee. “aku juga belum terlalu yakin apa benar”,
kata nyonya Park. Nyonya park pun mulai bertanya nama appa sohee, tempat
tinggal sohee dulu, ia sekolah dimana. “nyonya
apa kau sudah menemukannya? Buktinya kau tau semua tentangku”, kata sohee. “sohee ya”, kata nyonya Park.
“wae? Apa dia tidak ingin bertemu denganku?
Katakan saja padaku, aku siap menerimanya, aku saja yang terlalu bodoh
mencarinya, jelas-jelas ia tidak menginginkanku”, kata sohee tersenyum
terpaksa. Tiba-tiba nyonya Park memeluk sohee, sohee hanya terkejut. “sohee ya, kau anakku”, kata nyonya
Park. Sohee langsung melepaskan pelukannya, dan berkata “tidak mungkin! Hahaha jangan mengasihani ku seperti itu. Hmm,, aku
harus pergi, masih banyak pekerjaan”, kata sohee ingin pergi. Saat sohee
akan pergi, tiba-tiba pintu itu terbuka ternyata yang datang dara dan jiyong.
“sohee ada apa kau disini?”,tanya
jiyong. Belum sempat sohee menjawab nyonya Park berkata, “sohee maafkan omma!”. Semuanya keget dengan perkataan nyonya Park.
Nyonya Park pun berkata, “sohee, aku ini
omma mu, maafkan aku, aku tidak membuangmu. Sejak berpisah dengan appamu, aku
selalu dihalangi oleh appamu untuk bertemu denganmu. Aku bahkan telah mencari
mu terus, maafkan aku yang tidak pernah mengurusmu”, jelas nyonya Park di
depan dara dan jiyong.
Sohee
hanya terdiam, melihat nyonya Park
menangis. “setelah berpisah dengan appamu
aku menikah dengan tuan Park, dan sekarang marga ku telah menjadi Park”,
jelasnya lagi. “omma!”, sohee
menangis sejadi-jadinya sambil memeluk ommanya tanpa memperdulikan dara dan
jiyong lagi. Akhirnya sohee tinggal dengan keluarga Park, tentunya diterima
dengan baik oleh tuan Park dan dara. Sohee lebih tua 1 tahun dari dara. Mereka
juga selalu bersama dalam pekerjaan mau pun apapun.
(setahun
telah berlalu)
Pernikahan
dara dan jiyong tinggal 2 bulan lagi. Keluarga Kwon juga telah mengetahui
tentang sohee, dan nyonya Kwon meminta maaf kepada sohee dengan apa yang telah
terjadi masa lalu. Jiyong sering bertemu dengan sohee, walaupun masih canggung.
Mungkin karna mereka sebentar lagi akan menjadi 1 keluarga karna jiyong akan menikah
dengan dara.
Jiyong
mau menjemput dara dirumahnya, saat ia
datang ternyata yang membukakan pintu adalah sohee. “silahkan masuk”, kata sohee. Jiyong pun masuk dan duduk di ruang
tamu, sambil bertanya, “apa dara ada?”.
“dara tadi keluar, mungkin sebentar lagi
pulang. Kau mau minum apa?”, tawar sohee. “oh, tidak usah. Aku akan menunggu dara sebentar saja”, kata jiyong
lagi.
Jiyong
dan sohee hanya duduk di ruang tamu dalam keadaan canggung dan diam. Karna
tidak tahan kecanggungan sohee pun berbicara, “ah, kalian sebentar lagi menikah bukan? Mian aku tidak bisa membantu
kalian mempersiapkannya. Aku cukup sibuk mengurus perusahaan omma”, jelas
sohee. “ah, kincana. Apa kau akan hadir
di pernikahan kami?”, tanya jiyong. “hm..
kalau aku tidak sibuk aku akan sempatkan, soalnya aku akan pergi keluar negri
tidak tau lama atau sebentar”, kata sohee lagi.
Jiyong pov
Dia
akan pergi keluar negri?? Ya, lebih baik ia tidak melihat pernikahanku dengan
dara. Itu hanya akan menyakitinya saja, pikirku dalam hati. saat aku sedang
mengobrol dengan sohee, dara pun pulang, aku pun pergi dengan dara untuk
memesan baju pernikahan kami.
Author pov
Tiba-tiba dara
mengalami kecelakaan 3 minggu sebelum pernikahannya dengan jiyong, ia sangat
kehabisan darah. Tuan Park yang berada diluar negeri tidak bisa mendonorkan
darahnya, semuanya mencoba mendonorkan tapi tidak ada yang cocok kecuali sohee.
Akhirnya sohee mendonorkan darahnya. Akhirnya dara sadar sebelum 1 minggu ia
menikah.
“eonnie, gomawo telah menjadi pendonor untukku”,
kata dara pada sohee. “jangan berkata
begitu, kita ini bersaudara” kata sohee sambil memeluk dara. “eonnie, aku tahu sebenarnya dulu kau pernah
ada hubungan dengan jiyong oppa. Dan berakhir karna aku”, kata dara. Sohee
hanya diam. “mengapa kau tidak bilang?
Jiyong oppa juga sepertinya sangat menyukaimu”, lanjut dara. “aish kau ini, bicara apa hah? Kau itu 1
minggu lagi akan menikah. Jangan berkata yang bukan-bukan”, kata sohee
mengalihkan pembicaraan.
(seminggu
telah berlalu)
Hari
ini, hari pernikahan jiyong dan dara. Acara pun mulai, saat mereka ingin
mengucapkan janji, semua orang terlihat tegang. Sebelum mereka mengucap janji,
dara berjalan menuju sohee, dan menggandengnya maju kedepan. “ya! Apa-apaan ini?”, kata sohee kaget.
Semua orang juga kaget. Tapi dara terus menarik sohee, hingga kedepan. Karna
sohee tidak tau harus bagaimana, ia pun berjalan ingin ketempatnya lagi, tapi
tiba-tiba jiyong menahannya. “kajimayo”,
katanya. Sohee mengabaikannya, dan tetap berjalan. Jiyong pun langsung menggendongnya
ke depan, tepat di depan pendeta.
Sohee
pun menatap jiyong, “apa-apaan ini? Kau
harusnya dengan dara”, kata sohee bingung. “eonnie! Kalau kau tetap seperti itu, aku tidak mau menjadi dongsaengmu
lagi!”, kata dara berteriak dari tempat duduknya. “sohee, mau kau menikah denganku?”, tanya jiyong. sohee hanya bisa
menatapnya. “ok, mungkin kau tidak bisa
menjawabnya kalau aku yang bertanya. Kalau begitu pendeta saja yang
menanyakannya langsung”, kata jiyong lagi.
Pendeta
pun akhirnya menanyakan apa sohee mau menjadi istri dari Kwon jiyong, sohee
hanya diam dan menatap jiyong. Tiba-tiba sohee menangis, semangkin lama
semangkin keras. “ya, kenapa menangis?
Kalau kau tidak mau ya sudah. Aku juga tidak mau kau menikah denganku terpaksa.
aku bisa menikah dengan dara”, kata jiyong bercanda. Sohee berhenti
menangis, menatap jiyong dengan tatapan paling mematikan sehingga ia diam. “baik, aku akan menjawab, tapi sebelumnya
aku mau melakukan sesuatu hal”, kata sohee pada pendeta. “baik”, jawab pendeta.
“YA! KWON JIYONG! dasar kau! Sini kau!”,
kata sohee sambil memukul jiyong dan menghajarnya di depan tamu tanpa malu.
Setelah ia puas, ia pun menjawab, “ok,
aku sekarang bersedia menjadi istrinya”. Jiyong pun tersenyum sambil
menahan sakit tubuhnya yang habis dipukuli oleh sohee.
*Flashback
“oppa, aku tahu sebenarnya kau masih
menyukai eonnie ku kan?”, tanya dara pada jiyong. “dara kau..” perkataan jiyong terpotong dara langsung berkata, “kincana, eonnie juga sepertinya masih
menyukai mu. Lagian aku tidak mau jadi penghalang antara kalian, semua ini ku
lakukan karna aku sangat menyayangi eonnie ku”, lanjut dara. “jadi apa yang mau kau lakukan?”, tanya
jiyong. Dara menjelaskan ia akan membuat kejutan pernikahan untuk sohee dengan
jiyong, mereka pun menyusun rencana.
“dara… gomawo untuk semuanya. Miane aku
tidak bisa memberimu sesuatu yang berharga selama kita bersama”, kata
jiyong. “kalau begitu kau harus membuat
eonnie ku bahagia, itu sudah cukup bagiku. Jangan sakiti dia lagi! jangan
sampai aku mendengar kau meninggalkannya lagi karna wanita lain! Kalau tidak
aku akan menghajarmu!”, jelas dara. “Siap
bos”, jawab jiyong dan mereka pun tertawa bersama.
*End Flashback
Jiyong
dan sohee pun sekarang sudah resmi menikah, mereka pun foto keluarga
bersama-sama, dan tidak lupa pergi honeymoon.
END
Gomawo udah banya
ff ku, mian kalau endingnya mengecewakan ya atau ada yang kurang. Aku tunggu
komen dari kalian ^_^#bow~
Baca juga FF ku yang lainnya di sini
No comments:
Post a Comment